Beranda » Wisata » Tugu Bambu Pringsewu Menyapa Pengguna Jalan Lintas Barat Sumatera
Tugu Bambu Pringsewu

Tugu Bambu Pringsewu Menyapa Pengguna Jalan Lintas Barat Sumatera

Tugu Bambu Pringsewu di Jalan Lintas Barat Sumatera – Pringsewu adalah kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Tanggamus, Lampung. Melalui rapat paripurna DPR, Pringsewu diresmikan sebagai kabupaten pada 29 Oktober 2008.

Pringsewu sendiri dalam bahasa Jawa berarti Bambu Seribu. Kenapa bahasa Jawa? Bukankah keberadaannya di Provinsi Lampung?

Ya, karena mayoritas penduduk kabupaten Pringsewu merupakan suku Jawa. Itulah sebabnya bukan hanya nama kabupaten, bahkan hampir seluruh nama desa dan kecamatan di kabupaten ini mengadopsi nama-nama dari daerah Jawa.

Untuk saat ini, Pringsewu merupakan kabupaten terkecil sekaligus terpadat di Provinsi Lampung. Memiliki luas wilayah 625 km² dengan 475.353 jiwa penduduk dari 126 desa dan 5 kelurahan yang tersebar di 9 kecamatan, yaitu Kecamatan Pringsewu, Pagelaran, Pardasuka, Gadingrejo, Sukoharjo, Ambarawa, Adiluwih, Banyumas dan Kecamatan Pagelaran Utara.

Terletak di sebelah barat ibukota provinsi, Kabupaten Pringsewu berjarak 38 kilometer dari Kota Bandar Lampung. Butuh waktu tempuh sekitar 45 menit berkendara melewati hijaunya hamparan sawah di kiri dan kanan jalan.

Tugu Bambu Pringsewu

Bagi Anda yang hendak menuju Tanggamus dari arah Kota Bandar Lampung, “Selamat Datang di Ibu Kota Kabupaten Pringsewu” akan menyapa ketika Anda baru memasuki Kabupaten Pringsewu.

Selamat Datang di Pringsewu (Gambar: anishidayah.com)

Pada sisi sebaliknya juga terdapat tulisan “Selamat Jalan Dari Ibu Kota Pringsewu”. Kedua tulisan yang dilengkapi ornamen Siger di bagian atasnya tersebut, terpampang jelas pada Gapura yang lebih dikenal dengan nama Tugu Bambu Pringsewu.

Baca juga » Mengenal Gerbang Sumatera Lewat Menara Siger Lampung

Gapura bambu berwarna kuning mencolok yang melintang dari sisi kiri ke sisi kanan jalan ini, merupakan ikon dari Kabupaten Pringsewu. Gapura ini juga sekaligus menjadi Rest Area pengguna jalan Lintas Barat Sumatera yang melewati kabupaten ini.

Terletak di Desa Wates, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, Tugu Bambu berada di tengah-tengah antara pasar Gadingrejo dan pasar Pringsewu. Tugu tersebut didirikan sejak tahun 2012 dan diresmikan pada akhir tahun 2014, tepatnya tanggal 31 Desember 2014.

Apa yang Menarik dari Tugu Bambu Pringsewu?

Bagi yang merasa lelah selama berjam-jam berkendara, adanya Rest Area atau Tugu Bambu Pringsewu tentu saja dirasa sangat bermanfaat. Anda bisa meluruskan pinggang atau melemaskan kaki yang kram akibat terlalu lama duduk di dalam kendaraan, dengan beristirahat sejenak secara aman dan nyaman di area ini.

Di Rest Area Tugu Bambu Pringsewu tersedia banyak kedai atau tenda pedagang aneka makanan dan minuman. Sambil mengurai lelah, Anda bisa menikmati seruputan kopi atau minuman dingin ditemani jagung bakar sebagai jajanan khas tempat ini.

Selain aneka jajanan dari kedai-kedai yang ada, berbagai fasilitas seperti Panggung Terbuka, Rumah Adat, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Musholla, disediakan Pemerintah Kabupaten Pringsewu untuk melengkapi kenyamanan pengunjung yang datang ke lokasi ini.

Rumah Adat Pringsewu di Rest Area Tugu Bambu (Gambar: anishidayah.com)

Bagi masyarakat Pringsewu dan sekitarnya, lokasi ini menjadi tempat nongkrong seru yang mengasyikkan. Tidak heran jika menjelang sore hingga malam, setiap harinya Tugu Bambu selalu ramai dikunjungi.

Nah, jika sewaktu-waktu Anda melalui Jalan Lintas Barat Sumatera, maka jangan sampai melewatkan kesegaran alami dari hijaunya hamparan sawah di sekitar Tugu Bambu Pringsewu. Sembari beristirahat, sekaligus berwisata!