Sekitar abad ke-7, Lampung pernah menjadi basis kerajaan Tulang Bawang yang akhirnya membuat peninggalan sejarah berupa Senjata Tradisional Lampung. Meskipun memang tidak banyak catatan sejarah mengenai Tulang Bawang. Satu-satunya bukti keberadaan kerajaan bisa dilihat laporan perjalanan peziarah Buddha asal Tiongkok yakni I Tsing. Tsing menyatakan kalau dirinya pernah singgah di To-Lang P’o-Hwang.
Menurut Tsing, To-Lang P’o-Hwang atau yang dalam ejaan bahasa Indonesia disebut Tulang Bawang itu adalah sebuah kerajaan di pedalaman Chrqse (pulau Sumatra). Hanya saja hingga saat ini, tidak ada yang bisa memastikan di mana pusat kerajaan itu. Dr. J.W. Naarding selaku ahli sejarah hanya bisa memperkirakan jika Tulang Bawang terletak di hulu Way Tulang Bawang (antara Menggala dan Pagardewa).
Sekilas tentang Sejarah Tulang Bawang Lampung Terbentuk Menjadi Kabupaten
Nama Tulang Bawang memudar ketika kerajaan Sriwijaya (Che-Li-P’o Chie) makin berkembang dan mencapai kejayaan. Hanya kisah adat turun-temurun yang menjelaskan soal Tulang Bawang. Kuat dugaan jika Tulang Bawang adalah sebuah Kesatuan Adat yang menganut tradisi Pepadun. Namun meskipun belum banyak benda arkeologis Tulang Bawang ditemukan, tetap saja memberikan pengaruh ke budaya Lampung.
Jenis-jenis Senjata Tradisional Lampung
Meskipun keberadaan situs Tulang Bawang hingga saat ini masih tampak misterius, masyarakat setempat percaya bahwa beberapa Senjata Tradisional Lampung saat ini adalah bukti warisan kerajaan kuno tersebut. Dengan penampilan yang dipengaruhi senjata tradisional Jawa dan Melayu, para budayawan dan sejarawan Lampung sepakat untuk mengelompokannya dalam empat kategori.
- Terapang Lampung
Terapang bisa dibilang sebagai senjata tradisional yang paling populer di Lampung. Kerap juga disebut sebagai Tekhapang, Terapang memiliki tampilan seperti keris dalam adat istiadat Jawa. Sering disebut sebagai keris Lampung, Terapang sering dipakai kaum bangsawan untuk melindungi diri. Namun di era saat ini, Terapang lebih sering dipakai dalam ritual adat Lampung terutama sebagai aksesoris pengantin pria.
Seorang pengantin pria yang menikah dengan adat Lampung diharuskan membawa Terapang. Terapang sendiri disimbolkan sebagai lambang keberanian sekaligus tanggung jawab keselamatan istrinya. Sejauh ini Terapang bisa ditemukan di masyarakat Lampung Abung, tepatnya di daerah Tulang Bawang Udik dan Lampung utara.
- Candung Lampung
Jika tiga jenis senjata lainnya mungkin hanya ditemukan di museum atau ritual adat, Candung justru masih dipakai oleh masyarakat Lampung saat ini. Pada dasarnya, Candung dianggap sebagai perkakas rumah tangga untuk bekerja di ladang, dapur dan tentunya melindungi diri. Jika melihat sekilas, Candung tak ubahnya seperti sebilah golok dengan panjang 30-50 cm yang terbuat dari besi atau logam dengan gagang kayu.
- Badik Lampung
Tak berbeda jauh dengan Terapang, Badik juga menjadi salah satu senjata adat populer di Lampung. Dari penelitian arkeologis, diduga kuat bahwa Badik sampai ke Lampung karena masyarakat Bugis yang merantau di masa lalu. Hal ini terlihat dari bentuk Badik yang memiliki bentuk dan fungsi mirip senjata tradisional suku Bugis tersebut.

- Payan Lampung
Apakah senjata tradisional paling tua di Lampung? Jawabannya ialah Payan. Berbentuk mirip tombak dengan gagang cukup panjang sekitar 150-180 cm, Payan memiliki mata tombak dari besi dengan ujung tajam. Dalam penelitian arkeologis di situs purbakala Pugung Raharjo dan situs peninggalan Islam di Benteng Sari, Payan diyakini sudah dipakai berabad-abad silam sebagai senjata prajurit Tulang Bawang.
Melihat keempat jenis Senjata Tradisional Lampung yang sudah dibahas di atas, terlihat kalau budaya Lampung sangatlah beragam. Mendapat pengaruh dari suku lain, membuat khasanah budaya Lampung makin beragam.