Menengok sejarah Indonesia sebelum kebangkitan nasional, perjuangannya memang masih terkotak-kotak. Setiap daerah memiliki pahlawannya masing-masing, tidak terkecuali dengan daerah-daerah di Lampung. Salah satu yang terkenal adalah Radin Inten II. Bukan hanya Radin Inten II, ada juga pahlawan lain yang bernama Pangeran Indera Kesuma. Berikut ulasan mengenai sejarah Pangeran Indera Kesuma.
Perjalanan Sejarah Pangeran Indera Kesuma
Dahulunya Lampung termasuk ke dalam wilayah kekuasaan Kesultanan Banten di masa jayanya. Hingga kemudian di tanggal 29 Agustus 1602, VOC mendarat di Tanjung Tirom. Saat itu Tanjung Tirom menjadi bagian dari Lampung.
Kedatangan VOC itu mendapat perlawanan sengit dari rakyat Lampung. Alhasil terjadilah pertempuran di beberapa tempat, seperti Brunai, Keteguhan dan Teluk Betung Lampung. Di tahun 1812, Belanda berhasil merebut Lampung dari kekuasaan Inggris.
Perlawanan yang diberikan oleh rakyat terus berlangsung dengan dipimpin oleh beberapa tokoh setempat. Di tanah Siwo Mego, misalnya ada Pangeran Indera Kesuma. Ia memimpin perlawanan selama sekitar 8 tahun, yakni 1812-1820.
Daerah perlawanan Pangeran Indera Kesuma sekarang masuk wilayah Lampung Utara dan Lampung Timur. Sayangnya, tidak banyak sumber yang mengulik mengenai sejarah Pangeran Indera Kesuma.
Baca Juga : Sejarah Batin Mangunang Pahlawan dari Kota Agung
Perlawanan itu tidak bisa dikatakan berhasil. Namun setidaknya, hal itu membuat Belanda tidak bisa merasa tenang karena terus terjadi perlawanan secara sporadis. Oleh karena itu, Belanda terus memindahkan kedudukan residennya, mulai dari Menggala, Gunung Sugih, hingga akhirnya Teluk Betung.
Keresidenan Belanda yang berada di Teluk Betung dipimpin oleh Residen J. Walland. Ia dulunya merupakan seorang Asisten Residen Bengkulu. Terpilihnya J. Walland sebagai Residen Lampung tentu bukan tanpa sebab. Keunggulannya dibandingkan kandidat lain adalah ia sukses mempelajari hukum adat Sumatera Selatan. Selain itu, ia juga berhasil melakukan kodifikasi hukum adat Bengkulu yang bernama Simboer Tjataya Bengkulu.
Masyarakat Adat Lampung
Sebagaimana sudah disampaikan bahwa Pangeran Indera Kesuma dahulunya memimpin perlawahanan terhadap Belanda di daerang Siwo Mego. Siwo mego merupakan salah satu marga yang termasuk dalam masyarakat adat Pepadun.
Secara garis besar, ada dua masyarakat adat Lampung, yakni Pepadun dan Saibatin. Keduanya dibagi lagi menjadi beberapa marga yang berbeda, yaitu:
Masyarakat Pepadun
- Abung Siwo Mego; meliputi daerah Gunung Sugih, Terbanggi, Seputih Timur, Kotabumi, Sukadana, Labuhan Maringgai, dan Jabung.
- Mego Pak Tulangbawang; meliputi Mesuji, Menggala, Panaragan, dan Wiralaga.
- Pubian Telu Suku; meliputi Seputih Barat, Gedungtataan, Padang Ratu, Pugung, Tanjungkarang, Tegineneng, Balau, dan Bukujadi.
- Way Kanan Buway Lima; meliputi Kasui, Pakuan Ratu, Blambangan Umpu, Negeri Besar, Baradatu, dan Bahuga.
- Sungkay Bunga Mayang; meliputi Sungkay, Bunga Mayang, Negara Ratu, dan Ketapang.
Masyarakat Saibatin
Wilayah yang didiami masyarakat adat Saibatin, antara lain:
- Sebagian Lampung Timur
- Rajabasa
- Telukbetung
- Lampung Selatan
- Pesawaran
- Tanggamus
- Lampung Barat
- Pesisir Barat
Selain itu, masyarakat adat Saibatin juga tersebar di Provinsi Sumatera Selatan, yakni daerah Ranau, Martapura, Muara Dua, dan Kayu Agung. Bukan hanya itu, penyebaran masyarakat Saibatin juga sampai ke Cikoneng di Pantai Banten dan Merpas di Selatan Bengkulu.
Karena mayoritas masyarakatnya tinggal di sepanjang pantai timur, barat, dan selatan Lampung, maka masyarakat adat ini sering disebut Lampung Pesisir. Masyarakat Adat Saibatin yang mendiami wilayah pesisir, antara lain:
- Paksi Pak Sekala Brak, berada di Lampung Barat
- Bandar Lima Way Lima, berada di Pesawaran
- Bandar Enom Semaka, berada di Tanggamus
- Melinting Tiyuh Pitu, berada di Lampung Timur
- Enom Belas Marga Krui, berada di Pesisir Barat
- Marga Lima Way Handak, berada di Lampung Selatan
- Telu Marga Ranau, berada di Ranau, Sumatera Selatan
- Pitu Kepuhyangan Komering, berada di Sumatra Selatan
- Cikoneng Pak Pekon, berada di Banten
Sekarang Anda sudah mengetahui sejarah Pangeran Indera Kesuma dan juga sekilas mengenai masyarakat adat di Lampung. Apakah Anda bisa menyebutkan pahlawan Lampung yang lainnya?